Kenali Karakteristik Pasir untuk Plesteran Dinding dan Jenisnya

Banyak orang awam mengira jika pasir hanya ada satu varian saja. Padahal, jenisnya tersedia banyak sekali. Setiap tipe umumnya memiliki fungsi berbeda-beda dalam proses pembangunan. Salah satunya adalah pasir untuk plesteran dinding

Mengenal Tipe Pasir untuk Plesteran Dinding

Khusus untuk plester, pemilihan pasir memang tidak bisa sembarangan. Spesifikasinya harus lembut, bersih dari lumpur, kerikil, maupun bahan organik lainnya. Pasir dengan karakteristik ini sangat penting karena berpengaruh pada daya rekat adukan serta hasil akhir permukaan dinding.

Pasir yang terlalu kasar atau mengandung kotoran dapat menyebabkan plester mudah retak, mengelupas, atau tidak rata saat diaplikasikan. Bahkan, kesalahan memilih pasir juga bisa membuat campuran semen kurang maksimal. Sehingga mempercepat kerusakan dinding dalam jangka panjang. Supaya tidak salah pilih, berikut beberapa jenis pasir yang cocok untuk tembok.

  1. Pasir Putih Bangka

Opsi pertama ada pasir putih Bangka yang berasal dari Kepulauan Bangka Belitung. Seperti namanya, material ini memiliki warna putih khas. Teksturnya pun lembut dan banyak direkomendasikan sebagai material plesteran dinding. Karena strukturnya yang halus, pasir Bangka sangat mudah diaplikasikan ke permukaan, menghasilkan hasil akhir yang mulus dan rapi.

Kelebihan lainnya, pasir putih Bangka tidak menyerap terlalu banyak semen. Ini berarti lebih hemat dalam pemakaian bahan bangunan. Selain itu, tingkat kebersihannya yang tinggi membuatnya tidak memerlukan proses penyaringan tambahan.

  1. Pasir Beton

Pilihan kedua ada pasir beton yang memiliki ciri khas berwarna hitam pekat. Meski begitu, butiran pasirnya sangat halus. Jika kita genggam, pasir beton tidak menggumpal melainkan buyar kembali. Hal tersebut menandakan kadar air dan lumpurnya relatif rendah.

Mereka umumnya digunakan untuk pekerjaan pengecoran karena kekuatannya. Kendati begitu, pasir beton juga bisa kita pakai untuk bahan plesteran tembok. Terutama pada bagian yang membutuhkan daya tahan lebih tinggi, misalnya di area lembab atau berair. Teksturnya yang halus memungkinkan hasil plesteran tetap rata serta padat maksimal.

  1. Pasir Pasang

Opsi terakhir dalam rekomendasi ini adalah pasir pasang yang biasanya berasal dari dua sumber. Baik itu pasir gunung maupun pasir sungai. Jenis pasirnya memang dirancang untuk menjadi campuran semen, terutama dalam pondasi maupun plesteran.

Jenis pasir pasang memiliki tekstur yang halus dan mudah dicampur. Menjadikannya ideal untuk finishing plesteran. Selain itu, penggunaannya juga bisa membantu meningkatkan kekuatan struktur, terutama jika mengombinasikan dengan pasir jenis lain.

Secara keseluruhan, memilih pasir untuk plesteran dinding adalah langkah penting. Jangan menganggapnya remeh karena sangat berdampak pada hasil akhir. Dengan memahami karakteristik dan jenis-jenis pasir yang tersedia, kita bisa menghindari kesalahan pembangunan sekaligus menghemat biaya bahan bangunan.