Kenaikan PPN 12% bakal langsung membuat harga material naik. Semen, besi, hingga pasir pasti ikut melonjak. Kontraktor harus putar otak biar proyek tetap jalan. Kondisi ini membuat proyek kecil makin berat.
UMKM konstruksi yang modalnya pas-pasan paling kena dampak besar. Harga naik, tapi margin keuntungan tetap tipis. Masyarakat juga ikut kena imbasnya. Mau renovasi rumah atau bangun toko, pasti keluar biaya lebih banyak. Akhirnya, banyak proyek tertunda atau bahkan batal.
Kontraktor Kecil Makin Sulit Bertahan Akibat Kenaikan PPN 12%
Banyak kontraktor kecil yang selama ini bertahan dengan untung minim. Kenaikan PPN ini membuat mereka makin terhimpit. Harga proyek naik, tapi klien enggan bayar lebih.
Beberapa kontraktor mungkin terpaksa mengurangi tenaga kerja. Biaya operasional makin tinggi, sementara pemasukan belum tentu bertambah. Ini bisa memicu gelombang PHK di sektor konstruksi.
Persaingan juga makin ketat. Perusahaan besar mungkin masih bisa bertahan, tapi yang kecil harus berjuang lebih keras. Kalau tak ada solusi, UMKM konstruksi bisa banyak yang gulung tikar.
Proyek Infrastruktur Terancam Tersendat
Pemerintah dan swasta sudah punya banyak rencana proyek. Tapi, kenaikan PPN 12% bisa membuat anggaran mereka bengkak. Akhirnya, proyek yang sudah dirancang harus dievaluasi ulang.
Beberapa proyek infrastruktur strategis bisa tertunda. Jalan tol, jembatan, atau gedung pemerintah mungkin butuh tambahan dana. Kalau anggaran tak cukup, proyek bisa molor dari jadwal.
Investor juga bisa berpikir dua kali. Modal yang harus mereka keluarkan makin besar, tapi keuntungan belum tentu sebanding. Ini bisa membuat iklim investasi di sektor konstruksi jadi kurang menarik.
Harga Properti Makin Tidak Terjangkau
Beli rumah makin susah kalau harga terus naik. Kenaikan PPN 12% membuat biaya pembangunan perumahan ikut melonjak. Pengembang harus menyesuaikan harga jual agar tetap untung.
Masyarakat kelas menengah dan bawah paling terdampak. Cicilan rumah bisa naik, sementara penghasilan belum tentu ikut bertambah. Akibatnya, makin banyak orang yang kesulitan punya rumah sendiri.
Alternatifnya, orang bisa memilih rumah yang lebih kecil atau lokasi yang lebih jauh. Tapi, itu bukan solusi ideal. Harga properti yang terus naik bisa memperlebar kesenjangan ekonomi.
Perlu Solusi agar Konstruksi Tetap Maju
Pemerintah harus bijak dalam menerapkan kebijakan ini. Kalau kenaikan PPN 12% tetap berlaku, harus ada langkah untuk meredam dampaknya. Insentif bagi pelaku usaha bisa jadi solusi.
Teknologi juga bisa membantu. Digitalisasi di bidang konstruksi bisa memangkas biaya operasional. Dengan efisiensi yang lebih baik, setidaknya beban kenaikan harga bisa dikurangi.
Kolaborasi antara pemerintah, pengusaha, dan masyarakat juga penting. Semua pihak harus cari solusi terbaik agar sektor konstruksi tetap berkembang. Kalau tidak, dampaknya bisa panjang ke berbagai sektor lain.
Kenaikan PPN 12% jelas membawa dampak besar bagi sektor konstruksi. Jika kebijakan ini tetap diterapkan tanpa solusi, banyak pelaku usaha bisa kesulitan bertahan. Pemerintah, pengusaha, dan masyarakat harus bekerja sama mencari jalan keluar agar industri konstruksi tetap berkembang tanpa membebani daya beli rakyat.