Jenis Aluminium Alloy Sesuai Kebutuhan

Aluminium alloy adalah sebuah logam ringan yang punya ketahanan terhadap korosi. Material ini sering digunakan oleh beberapa sektor, khususnya industri. Bahan ini terkenal kokoh dan kuat, sehingga menjadi pilihan bagi para produsen sekaligus konsumen.

Penggunaan Aluminium Alloy di Kehidupan

Penggunaan aluminium sendiri bisa siapapun temukan dalam bentuk ranka yang ada pada peralatan industri, salah satunya adalah conveyor. Material ini biasanya berguna pada conveyor dengan bentuk batangan atau biasanya disebut dengan Aluminium Profile

Aluminium Profile

Aluminium ini dibentuk lewat proses yang cukup panjang dan tercetak di dalam bentuk batangan. Proses ini disebut dengan ekstrusi. Dengan demikian, bisa menghasilkan banyak aluminium yang sudah sesuai dengan kebutuhan.

Sedangkan bahan dari aluminium ini tidak sepenuhnya memakai aluminium, tetapi ada perpaduan antara aluminium dengan nikel, tembaga, titanium, tembaga, dan sejenisnya. Hal tersebut seringkali orang sebut dengan Aluminium Alloy.

Aluminium Copper Alloy Seri 2000

Jenis aluminium ini biasanya untuk part atau bagian yang bekerja pada suatu tekanan temperatur tinggi. Seri 2000 ini mengandung sekitar 0,7 – 6,5% material tembaga dan silikon, mangan, magnesium, serta elemen yang lainnya.

Pada seri ini juga punya elemen tambahan yang asalnya dari Copper atau Tembaga dengan adanya kelebihan, yaitu memberi kekuatan dan kekerasan tambahan. Selain itu, juga bisa meningkatkan kemampuan mesin, punya kekuatan yang lebih tinggi dari grade lainnya, serta bisa bertahan sampai rentang temperatur tertinggi.

Aluminium Copper Alloy seri 2000 ini merupakan grade aluminium yang bisa seseorang panaskan. Akan tetapi, beberapa seri ini tidak cocok untuk pengelasan busur. Hal tersebut lantaran rentan terhadap retak panas dan retak korosi tegangan.

Aluminium Manganese Alloy Seri 3000

Nilai pada aluminium ini mengandung 0,05 – 1,5% mangan yang berfungsi sebagai elemen paduan utamanya. Mangan ini mampu memberikan kekuatan mekanik yang jauh lebih tinggi daripada aluminium murni.

Selain itu, seri 3000 punya ketahanan terhadap korosi yang baik, bersifat kokoh, dan mudah untuk dibentuk. Akan tetapi, tidak bisa seseorang olah dengan panas, namun hanya bisa keras dengan melalui proses pengerjaan dingin.

Aluminium Silicon Alloy Seri 4000

Aluminium Alloy jenis ini mengandung 3,6 – 13,5% silikon dan jumlah kecil tembaga, serta magnesium. Silikon sendiri merupakan unsur dari panduan utama, sehingga mampu meningkatkan fluiditas selama keadaannya cair.

Hal tersebut mampu membuat seri 4000 ini jadi bahan untuk pengisi yang baik dalam pengelasan dan mematri. Beberapa grade di bawah seri ini bisa diberikan panas tergantung pada jumlah magnesium dan tembaga dalam panduannya.

Aluminium Magnesium Alloy Seri 5000

Seri 5000 memiliki nilai magnesium 0,5 – 5,5%. Bahan ini tidak bisa seseorang olah dengan panas, hanya bisa dikeraskan lewat proses pengerjaan dingin dan punya kekuatan sedang sampai tinggi. Aluminium jenis ini bisa dilas dan tahan terhadap korosi serta alkali.

Aluminium Magnesium Alloy Seri 6000

Sedangkan aluminium seri 6000 mengandung 0,2 – 1,8% silikon dan 0,35 –  1,5% magnesium sebagai elemen panduan utamanya. Nilai ini kemudian diberi larutan panas guna meningkatkan kekuatan luluhnya.

Aluminium Zinc Alloy Seri 7000

Nilai pada aluminium ini mengandung 0,8 – 8,2% seng. Terdiri dari beberapa paduan aluminium dengan kekuatan tinggi. Jenis ini awalnya dikembangkan selama Perang Dunia II sebagai metode untuk produksi kapal perang.

Aluminium Alloy memiliki beragam jenisnya yang bisa digunakan sesuai dengan kebutuhan di bidang industri, Alloy yang sering digunakan conveyor adalah seri 6000, akan tetapi semuanya bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing penggunaannya.