Penting untuk memilih dengan cermat jenis-jenis keramik yang akan digunakan dalam rumah impian. Faktor seperti desain, motif, bentuk, dan warna harus dipertimbangkan karena memiliki dampak signifikan terhadap hasil akhir.
Kata “keramik” berasal dari bahasa Yunani, yakni “keramikos,”. Maknanya merujuk pada benda yang dibuat dari tanah liat dan kemudian dipanggang. Keramik umumnya digunakan sebagai bahan lantai dalam bangunan.
Mengenal Jenis-Jenis Keramik untuk Lantai Rumah
Kenyamanan hunian seringkali dipengaruhi oleh desain interior. Semakin menarik desain interior rumah, semakin nyaman dan betah berlama-lama di dalamnya. Faktor tersebut tidak hanya terkait dengan penempatan furniture, tetapi juga jenis keramik lantai yang dipilih.
Ada berbagai jenis keramik lantai, termasuk variasi motif yang kini semakin beragam. Sehingga, memungkinkan pemilihan sesuai dengan fungsi ruangan. Sebagai contoh, keramik untuk lantai kamar mandi tentu berbeda dengan yang digunakan di kamar tidur. Karena kamar mandi cenderung basah, keramik yang dipilih biasanya anti licin.
Lantas, apa saja jenis-jenis keramik lantai yang cocok untuk rumah?
Keramik Granit
Keramik jenis ini terbuat dari batu granit, sehingga tidak memiliki motif beraturan. Kendati demikian, keunikan motifnya memberikan kesan mewah dan berkelas pada lantai granit.
Kelebihan lantai granit meliputi daya tahan lebih kuat, kemudahan dalam pembersihan, kilau yang lebih intens daripada lantai keramik. Ini memberikan sensasi sejuk pada ruangan, keawetan yang tinggi, serta ketahanan terhadap goresan. Meskipun begitu, biaya untuk membeli material dan pemasangannya cenderung tinggi. Karena proses pemasangannya yang lebih kompleks daripada lantai keramik lainnya.
Keramik Marmer
Marmer menjadi pilihan yang tepat untuk menciptakan nuansa elegan dan mewah. Keunikan dari keramik ini terletak pada motif serat yang terdapat di dalamnya, di mana tiap kepingnya tidak memiliki pola yang seragam satu sama lain. Meskipun memberikan sentuhan kemewahan, jenis keramik ini tergolong mahal dan memerlukan perawatan ekstra. Ada baiknya, untuk tidak menggunakannya di area yang rentan tergores.
Keramik Travertine
Jenis-jenis keramik selanjutnya adalah travertine. Keramik ini terbuat dari batu alam, memiliki bobot yang berat, kekuatan, kekokohan, serta ketahanan panas. Meski demikian, penempatan lantai travertine sebaiknya dipertimbangkan dengan hati-hati, karena jenis keramik ini sulit dibersihkan jika terkena noda. Sehingga, untuk tidak menggunakannya pada lantai dapur atau lantai ruang makan.
Keramik Porselen
Keramik porselen pada pandangan pertama mungkin terlihat berkilau. Namun, jika diamati dengan seksama, keramik porselen memiliki kilau yang lebih intens dan tampilan yang lebih indah. Jenis keramik ini sangat cocok untuk diterapkan dalam hunian bergaya klasik maupun mewah.
Jenis keramik porselen dibuat dari tanah liat putih dengan permukaan yang cerah dan dilapisi kaca untuk memberikan kilauan. Saat ini, juga tersedia varian porselen dengan tekstur doff yang tidak mengkilap. Ini membuatnya cocok digunakan untuk berbagai jenis lantai mulai dari teras hingga kamar mandi.
Keramik Teraso
Keramik lantai teraso unik karena terbuat dari limbah marmer yang sudah tidak terpakai. Kemudian diolah menjadi keramik teraso. Ciri khasnya terlihat pada corak yang tidak beraturan, mirip dengan pecahan batu. Oleh karena itu, keramik ini sangat cocok untuk diaplikasikan di ruang tamu atau ruang keluarga, menciptakan suasana yang lebih ceria.
Keramik Limestone
Jenis ini tingkat durabilitas dan kekuatannya tinggi karena kandungan mineral yang melimpah. Dengan perawatan dan pemeliharaan yang baik, keramik ini mampu mempertahankan kualitasnya dalam jangka waktu lama.
Keramik Kuadrat
Keramik kuadrat adalah salah satu jenis keramik yang dirancang untuk digunakan di luar ruangan. Salah satu dari jenis-jenis keramik ini sering dipakai untuk teras atau balkon di lantai dua. Kesan doff yang dihasilkan dari bahan ini sangat sesuai digunakan dalam tatanan rumah bergaya industrial.
Perbandingan Keramik Travertine vs Limestone
Travertine dan limestone memiliki kesamaan mencolok, dengan keduanya terdiri dari mineral utama yang sama, yaitu kalsium karbonat. Bahkan, keduanya memiliki karakteristik visual serupa. Keduanya bersifat relatif lunak dan rentan tergores oleh asam.
Namun, perbedaan mendasar terletak pada cara pembentukannya. Limestone sering mengandung fosil karena terbentuk di dasar laut. Sementara travertine terbentuk karena paparan udara dan air, dan menghasilkan struktur seluler dengan lubang-lubang yang khas
Dari segi tampilan visual, limestone cenderung memiliki fosil dan tekstur yang lebih halus. Sedangkan travertine memiliki pola seluler terlihat jelas, dengan lubang-lubang yang diisi selama proses pengolahan. Sehingga, memberikan permukaan yang halus saat disentuh. Travertine juga sedikit lebih keras daripada limestone.
Meskipun keduanya termasuk dalam kategori batu kapur, travertine memiliki identitas visual yang unik dan mudah dikenali. Baik limestone maupun travertine digunakan secara luas untuk permukaan interior dan eksterior dalam desain rumah dan bisnis
Penting untuk memahami jenis-jenis keramik untuk hunian Anda. Karena, masing-masing keramik mempunyai fungsi serta karakter berbeda-beda.