Menentukan tempat tinggal mirip seperti membaca menu restoran yang penuh pilihan. Banyak tawaran menarik, tapi sering membuat bingung harus memilih yang mana. Dari sekian opsi, kondominium dan apartemen jadi topik favorit yang kerap dibicarakan. Sekilas tampak serupa, tetapi keduanya memiliki perbedaan yang tidak bisa diabaikan.
Perbedaan Utama dan Analisis Keuntungan Kondominium dan Apartemen
Kondominium biasanya merujuk pada properti di mana pemilik memiliki hak milik penuh atas unitnya dan bersama-sama memiliki fasilitas umum. Biasanya kondominium lebih menargetkan segmen menengah ke atas dan cenderung memiliki fasilitas lebih lengkap.
Sedangkan apartemen biasanya dimiliki oleh perusahaan atau pengelola properti dan unit-unitnya disewakan kepada penyewa. Jadi apartemen lebih sering berupa hunian sewa, bukan milik pribadi. Target pasar biasanya lebih ke segmen menengah dengan harga terjangkau dan fasilitas yang sederhana.
Market Trend Kondo dan Apartemen
Harga kondominium naik sekitar 3,5% dalam setahun, rata-rata Rp50,5 juta per meter persegi di Jabodetabek. Kenaikan terbesar ada di daerah sekunder yang mencapai 4,3%. Fokus pasar tetap pada segmen menengah, terutama di Tangerang, Bekasi, Jakarta Barat dan Jakarta Selatan.
Sebaliknya, pasar apartemen agak melambat pada awal 2025. Investor masih berhati-hati, ditambah faktor musiman seperti Ramadan. Namun, apartemen di lokasi strategis dengan harga terjangkau dan fasilitas lengkap masih cukup diminati. Harga apartemen cenderung stabil tanpa kenaikan besar, sehingga lebih menekankan harga bersaing dan skema pembayaran ringan.
Analisis Keuntungan Antara Kondominium dan Apartemen
Kondominium umumnya berbentuk hak milik, sehingga pembeli memiliki unit sekaligus hak atas fasilitas bersama. Harga jualnya lebih tinggi dengan kenaikan stabil sekitar 3–4% per tahun. Tingkat hunian juga terus naik hingga 65,4% di Jabodetabek, didorong oleh end-user yang lebih memilih unit siap huni.
Sementara itu, apartemen lebih bervariasi karena bisa berupa sewa. Harganya cenderung stabil dengan pertumbuhan terbatas, dan okupansi masih bervariasi meski pasar sewa mulai membaik. Target pasarnya lebih luas, terutama masyarakat yang mencari harga terjangkau dan fasilitas dasar.
Dari sisi tren, kondominium banyak menawarkan konsep mixed-use, smart living, serta fasilitas lengkap. Apartemen lebih menekankan harga kompetitif dan lokasi strategis. Kondominium dinilai punya potensi kenaikan nilai dan pendapatan sewa yang stabil, sedangkan apartemen relatif lebih likuid dan fleksibel bagi investor.
Kondominium dinilai lebih menguntungkan untuk investasi jangka panjang berkat kenaikan harga yang stabil, okupansi tinggi, serta konsep modern seperti mixed-use dan smart living yang menarik minat end-user. Sementara itu, apartemen masih relevan bagi segmen menengah yang mencari hunian terjangkau.
Meski untuk bersaing perlu menawarkan lokasi strategis, fasilitas lengkap dan skema pembayaran ringan. Antara kondominium dan apartemen, kondo unggul dari sisi nilai investasi. Sedangkan apartemen berperan sebagai pilihan ekonomis dengan potensi pertumbuhan yang masih bisa dikembangkan.