Mengenal Jenis Semen Sesuai Fungsi Bangunan

Semen sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat. Material bahan tersebut berguna untuk merekatkan bahan bangunan seperti batako, batu, bata hingga bahan bangunan lainnya. Pada artikel kali ini akan membahas tentang semen supaya kita bisa mengenal jenis semen berdasarkan fungsinya.

Pengertian dan Mengenal Jenis Semen

Semen adalah material bahan bangunan yang punya bentuk butiran halus dan terbuat dari campuran kapur, silika, serta bahan lainnya. Proses produksi semen sendiri berbahan kaya akan kapur dan silika. Semenetara itu, langkah-langkah prosesnya terdiri dari penggalian, penghancuran, pencampuran, penghalusan di awal, pembakaran, pendinginan dan penghalusan akhir serta dikemas seperti yang sering dijumpai.

Semen sendiri memiliki kualitas dan spesifikasi yang berbeda-beda. Hal tersebut tergantung pada jenis bangunannya. Kebutuhan akan ketahanan bangunan sangat dibutuhkan di zaman sekarang. Bangunan infrastruktur selalu membutuhkan spesifikasi material bahan, termasuk semen yang berbeda. Berikut adalah informasi untuk mengenal jenis semen yang perlu diketahui.

Semen Portland

Semen ini sangat umum digunakan oleh masyarakat yang identik dengan warna abu abu kebiruan. Kegunaanya pun cukup luas, seperti untuk pembuatan rumah dan bangunan tinggi. Terdapat lima tipe semen Portland, diantaranya sebagai berikut:

  1. Semen Portland Type I

Secara umum bisa berguna untuk konstruksi bangunan yang tidak memerlukan persyaratan khusus guna hidrasi panas dan kekuatan pada tekan awal. Pengaplikasiannya biasanya untuk rumah pemukiman, gedung bertingkat, serta jalan raya. Selain itu juga cocok pada lokasi pembangunan yang jauh dari pantai atau tempat dengan kadar sulfat rendah.

  1. Semen Portland Type II

Selanjutnya, semen tipe ini berfungsi sebagai material bahan bangunan. Pengaplikasian bahan ini yang letak lokasinya ada di pinggir laut, rawa, dermaga, saluran irigasi dan juga bendungan yang tahan terhadap kadar asam sulfat 0,1-0,2 persen dan hidrasi panas sedang.

  1. Semen Portland Type III

Sedangkan tipe semen ini memiliki daya tekan awal yang cukup tinggi. Dengan penyelesaian yang cepat, dapat berguna pada bangunan tingkat tinggi, jalan beton, jalan bebas hambatan, bandar udara, serta bangunan dalam air yang tidak membutuhkan ketahanan asam sulfat.

  1. Semen Portland Type IV

Tipe semen Portland yang ini umumnya membutuhkan panas hidrasi rendah dengan meminimalkan fase pengerasan. Hal tersebut bertujuan supaya tidak terjadi keretakan. Semen tipe ini sering dipakai pada bangunan lapangan udara.

  1. Semen Portland Type V

Selain itu, semen ini berguna untuk konstruksi bangunan yang membutuhkan daya tahan tinggi terhadap asam sulfat lebih dari 0,2 persen. Misalnya, seperti pada lokasi rawa-rawa, air laut, pantai, wilayah pertambangan, dan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN).

  1. Semen Portland Composite (PCC)

Selanjutnya, dalam hal mengenal jenis semen, ada pula semen Portland Composite (PCC). Material bahan ini sangat umum sebagai pengikat beton umum, pasangan batu bata, beton pracetak, beton pratekan, paving block, dan lainnya yang kedap air, tahan sulfat, dan tidak mudah retak. Material ini terdiri dari terak, bahan organik, dan juga gypsum.

  1. Super Portland Pozzolan Composite Cement (PPC)

Jenis semen ini berguna sebagai konstruksi beton massa, konstruksi di tepi pantai dan tanah rawa yang memiliki ketahanan terhadap sulfat dan hidrasi panas sedang.

  1. Super Masonry Cement (SMC)

Jenis semen ini berguna sebagai bahan baku genteng beton, hollow brick, tegel, dan paving block dan konstruksi bangunan dengan adanya struktur beton paling besar K225.

  1. Super Blended Cement (SBC)

Ini merupakan semen campur. Jenis semen ini berfungsi untuk memenuhi kebutuhan konstruksi bangunan laut yang tidak dijual bebas di pasaran. Di Indonesia sendiri, konstruksi yang menggunakan semen campuran adalah Jembatan Surabaya-Madura (Suramadu).

  1. Semen Putih

Pengaplikasian semen jenis ini secara umum ada pada lapisan keramik, dekorasi interior dan juga eksterior bangunan.

  1. Oil Well Cement (OWC) G- HSR (High Sulfate Resistance)

Dalam mengenal jenis semen, ini merupakan Semen Sumur Minyak. Tidak hanya bangunan rumah, material bahan ini berguna pada pengeboran minyak bumi yang tahan terhadap kandungan sulfate tinggi.

  1. Semen Acian Putih atau Mortar TR30

Semen jenis ini punya daya rekat yang tinggi dan menghasilkan permukaan halus. Selain itu tidak mudah retak dan terkelupas. Waktu pengerjaannya cenderung cepat. Pengaplikasian semen ini biasanya untuk finishing, seperti plesteran, acian, pasangan keramik, dan lainnya.

  1. Semen Anti Bakteri

Jenis semen ini adalah campuran dari semen portland dan bahan anti bakteri seperti germicida. Tentunya akan tahan terhadap serangan bakteri dan jamur yang tumbuh. Pengaplikasian semen ini da pada konstruksi bangunan yang mudah dihidupi jamur dan bakteri, seperti kolam renang, pabrik makanan, keramik dan lainnya.

  1. High Alumina Cement (HAC)

Semen ini menghasilkan material beton yang proses pengerasannya cepat dan tahan terhadap serangan asam sulfat. Akan tetapi, jenis semen ini tidak tahan terhadap alkali.

  1. Waterproofed Cement (WPC)

Ini merupakan campuran antara semen Portland dengan waterproofing agent seperti kalsium, aluminium, dan atau logam stearat lainnya. Pengaplikasiannya untuk konstruksi beton yang berfungsi menahan tekanan hidrostatis, misalnya tangki penyimpanan cairan kimia.

Demikian jenis semen sesuai dengan spesifikasi dan fungsi bangunannya. Setelah mengenal jenis semen, pastikan proyek yang akan dibangun sudah menggunakan material bahan yang tepat supaya tetap kokoh dan tahan lama.